Dodol Bergema Desa Penyampak




Dodol Bergema Desa Penyampak

Sambut ruah di bulan Sya’ban jelang Ramadhan 1446 Hijriah masyarakat Desa Penyampak, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar tradisi membuat dodol. Selasa pagi, (04/02/2025).
Tradisi membuat makanan dodol secara massal Desa Penyampak ini juga dikenal dengan sebutan “Dodol Bergema” yang digelar setiap tahunnya.
Acara berlangsung meriah di lapangan terbuka Desa Penyampak, ratusan masyarakat lokal, maupun luar daerah hadir menyaksikan tradisi membuat dodol, turut hadir tamu undangan Forkopimda Bangka Barat serta Pemprov Kep. Bangka Belitung.
Di bawah tenda terlihat berjajar kawah alat memasak tungku tradisional dari batu bata, bahan bakar kayu api yang telah menyala membuat asap mengepul menjadikan suasana sekitar berkabut dan pedas ke mata, namun inilah tradisi unik membuat dodol tradisional Desa Penyampak.
Terlihat sebanyak 60 kawah telah terisi adonan dodol. Warga Penyampak sebagai peserta sangat antusias mengaduk adonan dodol secara bergantian, tamu undangan secara simbolis turut mengaduk dodol.
Event Pesta Adat adat Dodol Bergema didukung oleh Pemdes Penyampak, Pemkab Bangka Barat, maupun Pemprov Kepulauan Bangka Belitung, dan pihak terkait lainnya.
Kades Penyampak Doni mengatakan,”dodol bergema ini kita selenggarakan setiap tahun dan masuk ke dalam salah satu event pariwisata di Bangka Barat.
Tahun ini walaupun masyarakat dengan keterbatasan faktor ekonomi. Namun tidak mengurangi juga semangat partisipasi warga untuk ngiruk (ngaduk) dudul sama- sama,” ujar Kades.
Jadi ini salah satu bentuk syukur warga kepada yang maha kuasa untuk hasil panen dengan membuat makanan dodol ini.
Kami, Pemdes Penyampak merintis kegiatan event dodol ini menjadi kegiatan bersama. Doni mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membatu termasuk Pemda Bangka Barat yang telah mendukung kegiatan kita ini, membagi dananya Alhamdulillah kita nikmati kita syukuri,” ujarnya.
Hadir Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Bangka Barat Heru Warsito mewakili Bupati mengatakan, kami atas nama Pemkab Bangka Barat menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Desa Penyampak dengan rutin secara berkelanjutan menyelenggarakan pesta adat dodol bergema.
Ini sesuatu kearifan lokal yang harus tetap kita jaga, karna di dalam pesta adat dodol bergema ini terdapat banyak sekali makna filosofi terkandung di dalamnya, sehingga memberikan nilai positif yang diterapkan di dalam masyarakat.
Pertama yang disampaikan oleh kepala desa ini salah sebagai salah satu wujud syukur masyarakat Desa Penyampak kepada Allah sang pencipta yang telah memberikan rezekinya baik panen dan sebagainya hingga disyukuri dengan pesta adat.
Kedua, di dalam membuat dodol bergema ini, ini mengedepankan rasa kebersamaan rasa gotong royong sehingga dengan kekuatan gotong royong ini dengan seluruh permasalahan yang dihadapi masyarakat itu bisa diselesaikan.
Oleh karenanya, kami atas nama pemerintah Kabupaten Bangka Barat tetap memberikan dukungan yang maksimal terhadap kegiatan yang selalu melestarikan nilai-nilai luhur budaya kita adat yang ada di masing daerah yang semuanya itu bisa sebagai aset yang dikembangkan untuk potensi wisata dikembangkan”, ujarnya.